::::FreeMans::::

aku tak ingin kehilangan apa yang kurasa... kualami... dan kujalani semua kutuangkan ... kutuliskan... tak peduli dimana... dan mengapa... ketika realitas diriku kugoreskan di sini... semoga catatan ini jelas terbaca... kata serta makna... seiring berjalannya waktu... lepas bebas... tanpa batas..

Thursday, January 12, 2006

Kisah2 dibalik longsornya B'negara

Allahu Akbar,Allahu Akbar..., suara azan Subuh baru saja berkumandang dari Mesjid Assadah di Dusun Gunungraja pada Rabu (4/1). Warga yang mendengar panggilan salat langsung bangun. Mereka ada yang bersiap-siap untuk salat berjamaah serta ada pula yang menyiapkan diri ke ladang atau ke kota.
Puluhan warga mulai masuk kedalam mesjid yang cukup luas tersebut. Tercatat empat baris jumlah jemaah di Mesjid tersebut. Selesai salat, sebagian warga diantaranya beranjak keluar, tapi tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh disertai suara mirip ledakan, bluar...! dari atas Bukit Pawilihan.
Ledakan maha dasyat dini hari itu, mengundang kepanikan ratusan warga di empat RT yakni Rt:01,02,03,04 dan 05 RW III Desa Sijeruk. Menurut saksi mata, warga berteriak keras, Kiamat....Kiamat...Lari!.
Rupanya teriakan tersebut tidak cukup untuk menghindari datangnya longsor. Usai ledakan, seketika itu pula lahan bukit yang terletak di atas gunung meluncur deras menimpa 102 rumah di bawah kaki bukit. Dalam sekejap ratusan orang yang ada didalam rumah maupun mesjid terkubur hidup-hidup.
Peristiwa yang terjadi sekitar pk.05:00 kontan membuat warga yang selamat makin panik. Mereka yang selamat karena saat mendengar bunyi ledakan langsung lari menuju tempat yang lebih tinggi. Sebagian diantaranya berteriak minta tolong sambil mencari kerabatnya.
Bencana di tanah Jawa ini menewaskan lebih dari 100 jiwa warga Dusun Gunungraja, Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara. Korban tewasnya banyak di antaranya anak-anak kecil, remaja dan orangtua.
Dalam waktu singkat, bencana alam yang menimpa kawasan dengan ketinggian 729 meter dari atas Permukaan laut ini didengar warga sekitar. Mereka melaporkan kejadian itu ke pihak kecamatan, kabupaten hingga Gubernur Jawa Tengah. Puluhan simpatisan dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM), PMI, partai Politik dan lainnya bergerak mencari korban yang terkubur hidup-hidup.
Mereka hanya mengandalkan alat seadanya. Pencarian yang dilakukan pada Rabu,4Januari 2006 hanya mendapatkan 16 korban jiwa. Mereka dievakuasi ke Posko Induk Penanggulangan Bencana Alam yang berada di Balai Desa Sijeruk, sekitar 4Km dari lokasi kejadian.
Korban yang menderita luka-luka dilarikan ke RSUD Banjarnegara yang berjarak 24km dari Dusun Gunungraja, Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu. Mengapa bencana melanda tiada henti?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home